.post-body{ -webkit-user-select: none; -khtml-user-select: none; -moz-user-select: none; -ms-user-select: none; user-select: none; } pre{ -webkit-user-select: text; -khtml-user-select: text; -moz-user-select: text; -ms-user-select: text; user-select: text; } kbd{ -webkit-user-select: text; -khtml-user-select: text; -moz-user-select: text; -ms-user-select: text; user-select: text; }

Tuesday, January 17, 2017

Manajemen Pengawasan PT Bank BRI Tbk.

                     Kebijakan Pengawasan Bank BRI
  1. Pengawasan Bank diimplementasikan dengan konsep 3 (tiga) garis pertahanan/three lines of defense yaitu:
  1. First Line of Defense
  2. Second Line of Defense
  3. Third Line of Defense
  1. Kebijakan Pengawasan BRI terdiri dari  :
  1. Kebijakan pengendalian internal
Kebijakan pengendalian internal disusun dengan memperhatikan ruang lingkup sebagai berikut :
  1. Lingkungan pengendalian, contoh penerapan konsep three line of defense;
  2. Pengkajian dan pengelolaan risiko usaha, contoh risk assessment terhadap produk dan/atau aktivitas bisnis bank;
  3. Aktivitas pengendalian yang dilaksanakan disetiap tingkatan struktur bank, contoh kebijakan pengawasan atasan langsung, dual control dsb;
  4. Sistem informasi dan komunikasi, contoh informasi yang tersedia di dalam Data Ware House (DWH);
  5. Pemantauan, Evaluasi dan tindak lanjut atas aktivitas pengendalian intern, contoh kebijakan penerapan perangkat manajemen risiko.
  1. Kebijakan pengawasan internal
Kebijakan pengawasan internal antara lain meliputi kebijakan Audit Intern, Strategi Anti Fraud, Hukum dan Kepatuhan.
  1. Kebijakan pengawasan eksternal
Pengawasan eksternal dilakukan oleh auditor eksternal dan lembaga pengawas perbankan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
  1. Kebijakan transparansi dan Pengungkapan
Kebijakan internal Bank  terkait transparansi dan pengungkapan tertuang dalam :
  1. Panduan transparansi dan pengungkapan (transparency and disclosure guidelines);
  2. Kebijakan Rahasia Bank; dan
  3. Kebijakan tentang pelaporan baik laporan internal maupun eksternal termasuk laporan kepada otoritas pengatur dan pengawas Bank, yang dituangkan dalam kebijakan tersendiri menurut jenis laporan.
Evaluasi dan penyempurnaan kebijakan internal Bank dilakukan secara berkala oleh unit kerja pembuat kebijakan (policy owner) sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan Bank.

Penanganan Manajemen Konflik PT Bank BRI Tbk.

 Manajemen konflik sangat berpengaruh bagi anggota organisasi. Pemimpin organisasi dituntut menguasai manajemen konflik agar konflik yang muncul dapat berdampak positif untuk meningkatkan mutu organisasi.
Manajemen konflik merupakan serangkaian aksi dan reaksi antara pelaku maupun pihak luar dalam suatu konflik. Manajemen konflik termasuk pada suatu pendekatan yang berorientasi pada proses yang mengarahkan pada bentuk komunikasi (termasuk tingkah laku) dari pelaku maupun pihak luar dan bagaimana mereka mempengaruhi kepentingan (interests) dan interpretasi. Bagi pihak luar (di luar yang berkonflik) sebagai pihak ketiga, yang diperlukannya adalah informasi yang akurat tentang situasi konflik. Hal ini karena komunikasi efektif di antara pelaku dapat terjadi jika ada kepercayaan terhadap pihak ketiga.


 contoh
Masalah Gadai Emas, BI akan panggil BRI Syariah

     Bank Indonesia berencana akan memanggil Bank Rakyat Indonesia Syariah (BRIS) dan seniman Butet Kertaradjasa terkait masalah skema gadai emas. Direktur Direktorat Perbankan Syariah Bank Indonesia Edy Setiadi mengungkapkan, dalam pertemuan tersebut BI akan mendengarkan penjelasan BRIS terkait kesalahpahaman yang terjadi.

"Bank Indonesia, dalam waktu dekat akan memanggil BRIS untuk memberikan penjelasan mengenai permasalahan kesalahpahaman antara BRIS dan nasabahnya," kata Edy kepada VIVAnews di Jakarta, Sabtu 15 September 2012

Sementara, untuk melakukan proses mediasi, Edy menambahkan, BI masih mempelajari permasalahan lebih lanjut. "BI akan mempelajari permasalahan tersebut terlebih dahulu sebelum melakukan tindak lanjutnya," ujarnya

Seperti diberitakan sebelumnya, Gadai Emas, produk gadai di bank syariah, yang sempat dipermasalahkan Bank Indonesia, akhirnya menuai kasus. Seniman Butet Kartaredjasa mengadukan produk gadai syariah Bank Rakyat Indonesia Syariah karena dianggap merugikan nasabah.

Butet menjadi nasabah gadai emas BRI Syariah di Yogyakarta pada Agustus 2011. Ia menggadaikan emasnya, dengan modal 10 persen dari keseluruhan harga emas, BRI Syariah memberikan pembiayaan sebesar 90 persen. Butet mencicil sejumlah uang yang dipersyaratkan.

Ketika jatuh tempo pada Desember 2011, nasabah diberikan opsi ketika harga emas turun nasabah diminta menanggung penurunan harga dari harga emas semula. Butet menolak opsi tersebut.

BRI Syariah juga memberikan opsi memperpanjang masa jatuh tempo sebanyak dua kali, namun kerugian penurunan harga tetap harus ditanggung Butet. BRI juga meminta emas yang dimiliki Butet dijual.

"Saya minta skema diperpanjang dalam tiga tahun, karena ketika harga emas naik silahkan dijual, jadi win-win solution," ujar Butet.

BRI Syariah akhirnya menjual kepemilikan emas Butet dengan alasan hal itu sudah tercantum dalam perjanjian. Karena merasa menjadi korban, ia akan mengajukan class action.

Sumber : http://bisnis.news.viva.co.id/news/read/351624-masalah-gadai-emas--bi-akan-panggil-bri-syariah
Sumber : http://hukum.kompasiana.com/2012/11/03/opsi-mediasi-sebagai-solusi-polemik-gadai-emas-syariah-505616.html

Kasus Delegasi Wewenang IKEA

Kasus dan Hukum ‘Hak Merek’
1.       Kasus Hak Merek
IKEA Kehilangan Merek Dagang di Indonesia
Elisa Valenta, CNN Indonesia
Minggu, 07/02/2016 16:53 WIB
Jakarta, CNN Indonesia -- Perusahaan furnitur rumah tangga asal Swedia, IKEA, dinyatakan kalah oleh Mahkamah Agung (MA) dalam sengketa penggunaan hak nama dagang (trademark) di Indonesia.

Pasalnya nama IKEA sudah terlebih dahulu muncul di Indonesia dan dimiliki oleh perusahaan pengrajin rotan asal Surabaya Jawa Timur, PT Ratania Khatulistiwa.

Perkara ini bermula pada 2013 silam. PT Ratania Khatulistiwa menggugat IKEA dan Dirjen Hak Kekayaan Intelektual (HKI) di Pengadilan Niaga Jakarta Pusat terkait pembatalan merek IKEA untuk kelas barang 20 dan 21.

Ratania diketahui telah mendaftarkan nama IKEA yang merupakan singkatan Intan Khatulistiwa Esa Abadi (IKEA) pada Desember 2013 lalu.

Sementara, IKEA (Swedia) merupakan singkatan dari nama dan asal pendirinya, Ingvar Kamprad and the farm Elmtaryd and village Agunnaryd.
Keputusan tersebut ternyata dibuat oleh Mahkamah Agung pada Mei 2015 lalu, namun baru terungkap pada saat MA mengeluarkan pernyataan mengenai putusan resminya Kamis (4/2) kemarin.

Dalam putusan yang diunggah di situs resmi MA, MA resmi menolak kasasi IKEA. Putusan dengan nomor 264 K/Pdt.Sus-HKI/2015 ini diputus pada 12 Mei 2015 oleh Abdurrahman selaku hakim ketua dan I Gusti Agung Sumanatha dan Syamsul Ma'arif sebagai hakim anggota.

Dilansir dari The Guardian, salah seorang juru bicara MA mengatakan keputusan tersebut tidak bulat. Salah satu dari tiga hakim panel berpendapat bahwa hukum merek dagang tidak dapat diterapkan untuk perusahaan ukuran IKEA (Swedia), yang jauh lebih besar dari perusahaan penggugat, Ratania.

Saat ini toko IKEA buka di berbagai negara di dunia di bawah sistem franchise. Pada 1980-an, IKEA Group dimiliki oleh lembaga yang bermarkas di Belanda.

Di Indonesia sendiri, IKEA berdiri di bawah naungan PT Hero Supermarket Tbk dan membuka satu gerainya di Alam Sutera Tangerang.
2.       Analisis Kasus Hak Merk ‘IKEA Kehilangan Merek Dagang di Indonesia’
Menurut saya, keputusan yang dikeluarkan oleh MA dalam menanggapi atau memberi respon atas gugatan yang dilakukan oleh PT Ratania Khatulistiwa yaitu dengan mengeluarkan keputusan bahwa IKEA kalah serta menolak kasasi IKEA merupakan keputusan yang tepat dalam menanggapi gugatan tersebut apabila dilihat dari segi mengapresiasi karya ciptaan seseorang guna menghargai karya ciptaan yang pada kasus ini adalah menghargai merek IKEA yang sudah didaftarkan oleh PT Ratania Khatulistiwa pada Desember 2013 lalu. Namun, ada anggapan lain dalam gugatan yang dilakukan oleh PT Ratania Khatulistiwa tersebut yaitu menurut salah satu hakim panel yang menyatakan bahwa hukum merek dagang tidak dapat diterapkan untuk perusahaan ukuran IKEA (Swedia) yang jauh lebih besar. Maka dari itu, hal yang dapat diambil dari kasus ini adalah sebelum mengajukan gugatan alangkah lebih baiknya berdiskusi terlebih dahulu dengan pihak yang ahli dalam bidangnya karena tidak semua gugatan dapat dinyatakan tepat. Apabila gugatan telah sesuai dengan ketetapan yang berlaku, maka pihak yang berkewajiban akan segera menangani gugatan tersebut dan memberikan sanksi yang sesuai dengan pelanggaran.
Sumber:

Manajemen Personalia PT. IKEA.Tbk




   Staffing (penyusunan personalia) yaitu penyusunan personalia sejak dari penarikan tenaga kerja baru, latihan dan pengembangan sampai dengan usaha agar setiap petugas memberi daya guna maksimal pada organisasi. Organisasi dinamis merupakan suatu kegiatan yang berhubungan dengan usaha merencanakan skema organisasi, mengadakan departemenisasi, menetapkan wewenang, tugas, dan tanggung jawab dari orang-orang di dalam suatu organisasi.Organisasi statis adalah gambaran secara skematis tentang hubungan kerjasama antara orang-orang yang terdapat dalam suatu usaha untuk mencapai sesuatu tujuan.
   Dari definisi diatas, dapat sangat jelas diketahui perbedaan yang sangat mendasar pada keduanya. Sifat dinamis yang mencerminkan begitu terstrukturnya rancangan suatu pada suatu organisasi, sedangkan statis bersifat lebih ringkas dan praktis.Namun, dari setiap perbedaan yang ada semuanya itu memiliki suatu titik tujuan yang sama yang memang melatarbelakangi suatu tujuan bersama dalam organisasi yang dibentuk.
Dari pt selamat sempurna.Tbk yaitu salah satu perusahaan manufaktur ini memiliki sistem organisasi secara dinamis, mengapa? Hal ini dikarenakan struktur organisasi pada perusahaan ini yang sangat kompleks, dan dapat dilihat juga dengan adanya tingkat manajemen puncak, menengah hingga lini. Dimana juga terdapat auditor yang memiliki peran penting terhadap penilaian kontribusi perusahaan tersebut.
    Selain itu juga diperoleh analisa lebih lanjut bahwa organisasi yang terdapat pada perusahaan ini menggabungkan antara Organisasi klasik dengan Neo Klasik, sehingga dapat dikatakan memiliki acuan pada Organisasi Modern, yaitu semua unsur organisasi (dalam hal ini beberapa divisi) adalah saling bergantung satu sama lain dan membentuk satu kesatuan.
    Sedangkan jika ditelaah lebih lanjut pada struktur organisasi perusahaan ini, maka macam/jenis organisasi pada perusahaan ini yaitu organisasi niaga dan organisasi internasional. Mengapa demikian? Karena seperti yang diungkapkan pada penjelasan singkat mengenai perusahaan tersebut sebelumnya, perusahaan ini merupakan perusahaan manufaktur, dimana ada barang yang dijual untung memperoleh keuntungan bagi perusahaan dan pihak yang terlibat didalamnya. Selain itu, dikatakan organisasi internasional karena perusahaan ini meliputi kerja sama dengan perusahaan lainnya yang berasal dari luar negeri, seperti Daewoo International Corporation dan Tokyo Radiator MFG. Co., Ltd.
Strategi Perusahaan IKEA
Aktivitas perusahaan ada dua
a.   Aktivitas utama meliputi kegiatan logistik, pabrikasi/operasional, pemasaran dan penjualan dan pelayanan pelanggan.
b. Aktivitas pendukung meliputi infrastruktur perusahaan, manajemen sumber daya manusia, pengembangan teknologi.
Manajer harus dapat meneliti kebudayaan, situasi politik dan kenegaraan, serta lingkungan ekonomi.   
  Dalam mendirikan suatu perusahaan perlu dilakukan suatu perencanaan & strategi kemudian dibuat SWOT nya. Mengidentifikasikan tujuan dan misi perusahaan. Pada tingkat bisnis ada 3 strategi yang dilakukan : low cost, differentiation, dan focus strategi.
Proses mengidentifikasi dan memilih sasaran serta memutuskan yang terbaik bagi organisasi dan bagaimana organisasi akan mampu mencapai sasaran itu, ini disebut dengan perencanaan. Sedangkan, strategi adalah kesatuan tindakan yang direncanakan dan diambil oleh manajer untuk membantu perusahaan menemukan sasarannya.
Ada 2 langkah analisa dan identifikasi pada proses perumusan strategi:
a.  Mengidentifikasi tujuan dan misi perusahaan , misi adalah pernyataan yang ditulis tentang mengapa suatu perusahaan ada dan apa yang mereka rencanakan untuk memenuhi tujuan itu.
b.    Mengidentifikasi kemampuan inti perusahaan dan nilai tambah yang akan mereka lakukan untuk menciptakan aktivitas.
Kemampuan inti adalah kemampuan khusus dari perusahaan yang sulit ditemukan pesaing dan sulit ditiru oleh pesaing.
Strategi Perusahaan IKEA
1. Produk
Produk IKEA dikenal dengan rancangannya yang modern dan kadang terbilang aneh. Salah satu prinsip IKEA adalah mengurangi harga dengan berbagai cara tanpa mengurangi kualitas.
2. Toko
Toko IKEA kebanyakan berbentuk balok biru yang besar dengan jendela yang minim. Penataannya pun biasanya diatur sedemikian rupa agar pengunjung datang dan masuk ke bagian ruang pamer untuk melihat berbagai produk, kemudian ke market-hall tempat barang-barang kecil, lalu ke gudang untuk mengambil perabot yang akan dibeli dan akhirnya tiba di kasir. Jalur yang dibuat mengarahkan pengunjung untuk melewati seluruh toko dan tersedia pula berbagai jalan pintas yang agak kecil.
Biasanya, toko terdiri dari dua lantai dengan ruang pamer (show room) dan market-hall di atas dan gudang di bawah. Selain itu di IKEA store sendiri terdapat pula restoran yang menjual makanan Swedia termasuk Bakso Swedia yang khas.
3. Mengubah Markas
Sampai September 2001, perusahaan ini berkantor pusat di Denmark tetapi karena masalah seperti koneksi penerbangan miskin, keputusan dibuat untuk pindah Grup manajemen, keuangan dan departemen treasury ke Leiden di Belanda dan seluruh departemen kantor pusat ke Swedia.  Pindah ke Belanda dibenarkan sebagai perusahaan induk Ikea itu sudah memiliki kantor terdaftar di Belanda karena kebijakan pemerintah yang menguntungkan yang menguntungkan perusahaan atas dan di atas negara lain di Eropa, dan Swedia adalah dimana perusahaan berasal.  Swedia juga memainkan peran penting dalam strategi pemasaran Ikea itu.  Strategi Ikea telah membangun reputasinya melalui di-rumah desain furnitur murah, dan sudah termasuk pembentukan operasi distribusi dan manufaktur untuk melengkapi bisnis ritel.  Pergeseran strategi perusahaan telah, untuk sebagian besar, terbukti sangat sukses dan menguntungkan, dan telah memungkinkan perusahaan untuk lebih menyelaraskan diri pada isu-isu di pasar utama di daratan Eropa dan Skandinavia.
4. Harga rendah
harga rendah tidak menarik kecuali itu merupakan nilai terbaik untuk uang. Di sinilah IKEA mampu membuat perbedaan nyata. IKEA berkomitmen untuk memiliki hubungan baik dengan pemasok dan dapat membeli quaility baik, desain ekonomis diproduksi yang dibeli dalam jumlah besar untuk menjaga harga turun. Dengan demikian hal ini dapat mengurangi biaya transportasi dan perakitan.
5 fungsi
 Produk IKEA didasarkan pada pendekatan fungsional untuk desain. IKEA desain berarti produk yang menarik, praktis dan mudah digunakan. Mereka tidak memiliki fitur yang tidak perlu, mereka memberikan solusi asli untuk kebutuhan home furnishing khusus dan terbuat dari bahan yang paling cocok untuk tujuan mereka.
 6 kualitas yang tepat
Kualitas produk harus sesuai untuk penggunaan yang dimaksudkan. Misalnya tidak ada kebutuhan untuk panel belakang mahal di rak buku jika alternatif yang lebih murah melakukan pekerjaan yang baik yang selama rak buku digunakan untuk tujuan itu dimaksudkan untuk. Produk IKEA dikenakan tes ketat untuk memastikan bahwa mereka memenuhi standar keselamatan nasional dan internasional.
 7 nyaman belanja
Toko IKEA menawarkan "segala sesuatu di bawah satu atap", sebagian besar tersedia untuk segera dibawa pulang. IKEA menawarkan layanan di mana Anda membutuhkannya, tetapi memungkinkan pelanggan untuk membuat sebagian besar keputusan sendiri. Ini berarti bahwa kita harus membuatnya mudah untuk memilih produk yang tepat dengan menampilkan mereka dengan benar, menggambarkan mereka secara akurat dan memiliki kebijakan pengembalian sederhana.
8 hari keluar untuk seluruh keluarga  
IKEA tujuan untuk menjaga pelanggan kami dengan perencanaan untuk kebutuhan mereka. Kita tidak hanya memberikan inspirasi dan ide, tapi kami juga mendorong orang untuk menyentuh, merasakan dan menggunakan produk yang dipamerkan untuk melihat bagaimana mereka akan masuk ke dalam rumah mereka sendiri. Kami memiliki produk baru tiba sepanjang waktu, tema musiman, area bermain untuk anak-anak, acara khusus dan restoran nilai besar keluarga.
9 Swedia IKEA
IKEA kunci pesan semua memiliki akar dalam asal Swedia IKEA. Furnitur Swedia ringan dan segar namun bersahaja. Gaya Swedia menyambut hangat telah menjadi model kesederhanaan, kepraktisan, dan informalitas yang sekarang terkenal dunia.
10. merek penelitian
Untuk tetap di garis depan perubahan pasar kita perlu penelitian sebanyak pada pelanggan, sektor home furnishing dan pesaing kami, mungkin.  Berbagai bidang riset pasar, laporan dan statistik internal dan eksternal dipertimbangkan ketika merencanakan setiap komunikasi atau kampanye pemasaran.
11.  Inggris departemen pemasaran
 IKEA iklan di Inggris ini dimaksudkan untuk meningkatkan kesadaran akan merek IKEA dan mengarahkan lalu lintas ke toko.  Beberapa orang menyukai gaya kami yang unik dari iklan ritel, beberapa membencinya, tapi semua orang yang melihat iklan kami memiliki pendapat yang kuat dan kemudian itu menimbulkan percakapan dan perdebatan.  Meskipun memiliki beberapa kampanye televisi yang paling controvertial iklan di Inggris, kami telah meningkatkan kesadaran merek kami, biarkan orang tahu kita beda dengan perusahaan home furnishing lainnya dan penjualan yang paling penting meningkat.  Departemen periklanan mencakup semua aspek dari iklan dan komunikasi merek dari iklan televisi dan sponsor untuk promosi majalah dan radio.  Iklan digunakan untuk mendukung berbagai bidang usaha termasuk kesadaran merek, tema toko, tetes katalog dan pembukaan toko.
12 ruang majalah
            Ini adalah majalah IKEA Eropa yang tersedia di semua toko di Eropa.  Hal ini juga dikirimkan kepada 150.000 Depan pemegang Kartu IKEA di Inggris.  Ini berisi fitur gaya hidup pada pelanggan IKEA dan bagaimana mereka hidup, berita produk, dan tips dan ide untuk rumah.  Demikian pula untuk katalog, ini diproduksi terpusat, tetapi setiap negara memiliki kontrol dari jumlah halaman untuk berkomunikasi negara mereka pesan tertentu.
13 IKEA Pelayanan Makanan
Restoran IKEA yang penting dalam menyediakan pelanggan kami tempat untuk makan dan bersantai sambil berbelanja.  Ada 3 konsep yang berbeda menawarkan makanan di IKEA toko di Inggris saat ini.  Restoran utama melayani makanan berdasarkan warisan Swedia kami, dengan hidangan tradisional seperti Gravadlax dan bakso dengan nikmat Lingonberry.  Ada juga daerah bistro yang menjual makanan ringan lokal seperti; hot dog di Inggris, baguette di Perancis, dan pizza di Italia. IKEA Swedia pasar pangan juga di setiap toko dan mendorong pelanggan untuk membawa pulang rasa Swedia.  Beragam makanan tradisional Swedia membantu pelanggan memahami asal Swedia kami dan juga hidup sampai janji harga murah kami.
14 Internet
IKEA.com adalah situs global di mana Anda memiliki gambaran tentang IKEA sebagai sebuah perusahaan.  Dari situs global adalah mungkin untuk mengakses semua situs lokal.  Salah satu tugas utama dari internet adalah untuk menampilkan informasi produk dan ketersediaan yang diperbarui terus-menerus.  Latar belakang informasi tentang perusahaan dan menyimpan informasi juga penting.  Setiap toko juga memiliki ruang mereka sendiri dengan rincian kontak dan arah, peristiwa, penawaran khusus dan informasi lokal.
15 komunikasi dan desain interior
 Com-in adalah "unik" sumber daya yang bekerja secara aktif untuk mengamankan keunggulan kompetitif kami melalui pengembangan konsep IKEA ritel dan toko sebagai media.  Semua Com-spesialis yang baik dari latar belakang desain interior atau visual merchandising, dan bertanggung jawab untuk presentasi atau produk kami menawarkan menggunakan semua media presentasi kisaran saat ini dan teknik.  Komite, di departemen memberikan inspirasi toko dan vitalitas dan bekerja sama dengan penjualan toko dan tim logictics untuk memastikan pelanggan kami selalu melihat sesuatu yang baru dan menarik, dan ingin kembali lagi dan lagi.
16 hubungan masyarakat
            Perhatian utama dari fungsi ini adalah untuk melindungi identitas IKEA perusahaan tetapi juga untuk berkomunikasi visi, ide bisnis, nilai merek, konsep dan merek dagang.  Dengan menginformasikan wartawan berita dan informasi dalam IKEA melalui siaran pers, informasi website, distribusi katalog dan peluncuran produk, kami dapat berkomunikasi dengan khalayak yang besar melalui pembaca mereka.
17. strategi pemasaran
 Sukses Ikea didasarkan pada strategi pemasaran utama yang tetap sama di seluruh dunia, yang meliputi sebuah katalog yang dicetak dalam 17 bahasa, untuk 28 negara, dan penggunaan warna-warna bendera Swedia biru dan kuning di logo Ikea.  Ini dikombinasikan dengan penekanan pada kebebasan dan pilihan pelanggan dalam hal membeli dan mengambil produk rumah, dan harga murah dimaksudkan untuk menciptakan "penjualan" mentalitas di kalangan pelanggan.
Strategi harga yang agresif ditambah, dengan katering jajaran produk yang luas untuk setiap gaya hidup potensial dan tahap kehidupan konsumen, terbaik dapat meringkas resep perusahaan untuk sukses.  Fakta bahwa Ikea menargetkan semua kelompok umur dan rumah tangga membuat sebuah proposisi menarik bagi spektrum yang luas dari konsumen domestik, khususnya di kalangan pasar ritel tertekan, seperti Eropa saat ini.
 

Manajemen Information system


Disingkat dengan MIS. Dalam bahasa Indonesia disebut dengan Sistem Informasi Manajemen. Didefenisikan sebagai kumpulan dari manusia dan sumber-sumber daya di dalam suatu organisasi yang bertanggung jawab mengumpulkan dan mengolah data untuk menhasilkan informasi yang berguna untuk semua tingkatan management di dalam kegiatan perencanaan dan pengendalian. Atau, kumpulan dari sistem-sistem yang menyediakan informasi untuk mendukung manajemen.
Istilah Management Information System (MIS) atau Sistem Informasi Manajemen (SIM) ini banyak digunakan pada tahun 1980an hingga 1990an, yang menunjukkan sistem-sistem informasi fungsional, yaitu sistem yang diterapkan di fungsi-fungsi organisasi. Sistem Informasi Manajemen ini terdiri dari sistem informasi akuntasi, sistem informasi keuangan dan sistem informasi pemasaran. MIS sudah diterapkan di Amerika Serikat sejak awal tahun 1970an yang digunakan untuk memberikan infromasi kepada manajer-manajer fungsional. Istilah ini sudah kurang tepat untuk saat ini, karena sistem informasi telah berkembang melebihi kemampuan sistem informasi fungsional.
Definisi SIM, Sistem Informasi Manajemen – Informasi dapat diibaratkan sebagai darah yang mengalir di dalam tubuh manusia, seperti halnya informasi di dalam sebuah perusahaan yang sangat penting untuk mendukung kelangsungan perkembangannya, sehingga terdapat alasan bahwa informasi sangat dibutuhkan bagi sebuah perusahaan. Akibat bila kurang mendapatkan informasi, dalam waktu tertentu perusahaan akan mengalami ketidakmampuan mengontrol sumber daya, sehingga dalam mengambil keputusan-keputusan strategis sangat terganggu, yang pada akhirnya akan mengalami kekalahan dalam bersaing dengan lingkungan pesaingnya. Disamping itu, sistem informasi yang dimiliki seringkali tidak dapat bekerja dengan baik.
Masalah utamanya adalah bahwa sistem informasi tersebut terlalu banyak informasi yang tidak bermanfaat atau berarti (sistem terlalu banyak data). Memahami konsep dasar informasi adalah sangat penting (vital) dalam mendesain sebuah sistem informasi yang efektif (effective business system). Menyiapkan langkah atau metode dalam menyediakan informasi yang berkualitas adalah tujuan dalam mendesain sistem baru.
Sebuah perusahaan mengadakan transaksi-transaksi yang harus diolah agar bisa menjalankan kegiatannya sehari-hari. Daftar gaji harus disiapkan, penjualan dan pembayaran atas perkiraan harus dibutuhkan: semua ini dan hal-hal lainnya adalah kegiatan pengolahan data dan harus dianggap bersifat pekerjaan juru tulis yang mengikuti suatu prosedur standar tertentu.
Komputer bermanfaat utnuk tugas-tugas pengolahan data semacam ini, tetapi sebuah sistem informasi menajemen melkasanakan pula tugas-tugas lain dan lebih dari sekedar sistem pengolahan data. Adalah sistem pengolahan informasi yang menerapkan kemampuan komputer untuk menyajikan informasi bagi manajemen dan bagi pengambilan keputusan.
Sistem informasi manajeman digambarkan sebagai sebuah bangunan piramida dimana lapisan dasarnya terdiri dari informasi, penjelasan transaksi, penjelasan status, dan sebagainya. Lapisan berikutnya terdiri dari sumber-sumber informasi dalam mendukung operasi manajemen sehari-hari. Lapisan keriga terdiri dair sumber daya sistem informasi untuk membantu perencanaan taktis dan pengambilan keputusan untuk pengendalian manajemen. Lapisan puncak terdiri dari sumber daya informasi utnuk mendukung perencanaan dan perumusan kebijakan oleh tingkat manajemen.
Definisi sistem informasi manajemen, istilah yang umum dikenal orang adalah sebuah sistem manusia/mesin yang terpadu (intregeted) untuk menyajikan informasi guna mendukung fungsi operasi, manajemen, dan pengambilan keputusan dalam sebuah organisasi. Sistem ini menggunakan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software) komputer, prosedur pedoman, model manajemen dan keputusan, dan sebuah “data base”.

        Konsep Dasar Informasi
Terdapat beberapa definisi, antara lain :
  1. Data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya. 
  2. Sesuatu yang nyata atau setengah nyata yang dapat mengurangi derajat ketidakpastian tentang suatu keadaan atau kejadian. Sebagai contoh, informasi yang menyatakan bahwa nilai rupiah akan naik, akan mengurangi ketidakpastian mengenai jadi tidaknya sebuah investasi akan dilakukan.
  3. Data organized to help choose some current or future action or nonaction to fullfill company goals (the choice is called business decision making)
       Fungsi / Manfaat Sistem Informasi Manajemen
Supaya informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi dapat berguna bagi manajamen, maka analis sistem harus mengetahui kebutuhan-kebutuhan informasi yang dibutuhkannya, yaitu dengan mengetahui kegiatan-kegiatan untuk masing-masing tingkat (level) manajemen dan tipe keputusan yang diambilnya. Berdasarkan pada pengertian-pengertian di atas, maka terlihat bahwa tujuan dibentuknya Sistem Informasi Manajemen atau SIM adalah supaya organisasi memiliki informasi yang bermanfaat dalam pembuatan keputusan manajemen, baik yang meyangkut keputusan-keputusan rutin maupun keputusan-keputusan yang strategis.
Sehingga SIM adalah suatu sistem yang menyediakan kepada pengelola organisasi data maupun informasi yang berkaitan dengan pelaksanaan tugas-tugas organisasi.
Beberapa manfaat atau fungsi sistem informasi antara lain adalah sebagai berikut:
  • Meningkatkan aksesibilitas data yang tersaji secara tepat waktu dan akurat bagi para pemakai, tanpa mengharuskan adanya prantara sistem informasi. 
  • Menjamin tersedianya kualitas dan keterampilan dalam memanfaatkan sistem informasi secara kritis. 
  • Mengembangkan proses perencanaan yang efektif.
  •  Mengidentifikasi kebutuhan-kebutuhan akan keterampilan pendukung sistem informasi. 
  • Menetapkan investasi yang akan diarahkan pada sistem informasi. 
  • Mengantisipasi dan memahami konsekuensi-konsekuensi ekonomis dari sistem informasi dan teknologi baru. 
  • Memperbaiki produktivitas dalam aplikasi pengembangan dan pemeliharaan sistem. 
  • Organisasi menggunakan sistem informasi untuk mengolah transaksi-transaksi, mengurangi biaya dan menghasilkan pendapatan sebagai salah satu produk atau pelayanan mereka. 
  • Bank menggunakan sistem informasi untuk mengolah cek-cek nasabah dan membuat berbagai laporan rekening koran dan transaksi yang terjadi.
          Menajemen Sistem Informasi Pendidikan (MSIP) meliputi :
  1. Sistem informasi Akuntansi/Keuangan, 
  2. Sistem Informasi Kepegawaian 
  3. Sistem Informasi Akademik/Kurikulum 
  4. Student Centered Learning melalui e-Learning 
  5. Sistem informasi perpustakaan
Manajemen Sistem Informasi Pendidikan (MSIP) adalah sistem yang didisain untuk kebutuhan manajemen dalam upaya mendukung fungsi-fungsi dan aktivitas manajemen pada suatu organisasi pendidikan.

Pengertian Management By Exception (MBE)



MBE adalah suatu kemampuan dasar yang disediaakan oleh sistem informatika yang berbasis komputer yang memikul sebagian tanggungjawab dalam pengendalian sistem fisik maka waktu yang dimiliki manajer dapat digunakan secara efektif.

Pada Management By Exception (MBE) seorang manajer untuk dapat melakukan pengendalian atas bagian yang menjadi tanggungjawabnya harus didukung oleh tersedianya:

       1.    Informasi mengenai apa yang telah dan sedang dicapai pada unit kerjanya.

       2.    Standar kinerja yang dapat menunjukkan apa yang harus dicapai oleh unit kerjanya.


Standar yang dikombinasikan dengan output informasi misalnya laporan penjualan maka memungkinkan terjadinya Management By Exception. MBE adalah gaya atau tindakan yang dilakukan manajer apabila terjadi ketidak sesuaian antara Kinerja Aktual (apa yang telah dan sedang dicapai) dengan Standar Kinerja (apa yang harus dicapai).
Contoh :

·         Seorang manajer menetukan bahwa jumlah produksi Susu Bantal Real Good dalam sehari harus ada 50.000 bungkus sampai 75.000 bungkus. Karena suatu waktu dimana saat kapasitas tenaga kerja lebih banyak bekerja (lembur) maka jumlah produksi Susu Bantal Real Good meningkat drastis menjadi 94.000 bungkus hari itu. Maka saatnya MBE beraksi. Manajer memikirkan dan mengambil keputusan yang harus dilakukan oleh kelebihan produksi. Keputusan yang dapat diambil antara lain:

       1.   Menyimpan sisa produksi susu bantal di gudang untuk persediaan stock.

       2.   Menjual kepada agen atau eceran terdekat dengan harga yang terjangkau.

       3.   Mempromosikan untuk penjualan sebagai hadiah atau sampel.

Dalam mengambil keputusan manajer harus diperhitungkan :

       1.   Manajer tidak membuang waktu memantau aktivitas yang berlangsung secara normal

       2.   Keputusan dapat lebih terfokus pada hal hal yang lebih memerlukan perhatian.

       3.   Perhatian dipusatkan pada peluang-peluang maupun hal hal yang berjalan

Pandangan Motivasi dalam Organisasi


Pandangan motivasi dalam organisasi dapat dilihat dari tiga jenis teori motivasi yang ada, yaitu : 
  1. Model Tradisional

                Tidak lepas dari teori manajemen ilmiah yang dikemukakan oleh Frederic Winslow Taylor. Model ini mengisyaratkan bagaimana manajer menentukan pekerjaan-pekerjaan yang harus dilakukan dengan sistem pengupahan insentif untuk memacu para pekerja agar memberikan produktivitas yang tinggi.
           Teori produktivitas memandang bahwa tenaga kerja pada umumnya malas dan hanya dapat dimotivasi dengan memberikan penghargaan dalam wujud materi (uang). Pendekatan ini cukup efektif dalam banyak situasi sejalan dengan peningkatan efisiensi. Disini pemutusan hubungan kerja sudah merupakan suatu kebiasaan dan para pekerja akan mencari jaminan daripada hanya kenaikan upah kecil dan sementara.
     
  2. Model hubungan Manusiawi

            Elton Mayo dan para peneliti hubungan manusiawi lainnya menemukan bahwa kontak-kontak sosial karyawan pada pekerjaannya adalah penting, kebosanan dan tugas yang rutin merupakan pengurang dari motivasi. Untuk itu para karyawan perlu dimotivasi melalui pemenuhan kebutuhan-kebutuhan sosial dan membuat mereka berguna dan penting dalam organisasi.

                Para karyawan diberi kebebasan membuat keputusan sendiri dalam pekerjaannya, untuk para pekerja informal perlu mendapat perhatian yang lebih besar. Lebih banyak informasi disediakan untuk karyawan tentang perhatian manajer dan operasi organisasi.
  3. Model Sumber Daya Manusia

               McGregor, Maslow, Argyris dan Likert mengkritik model hubungan manusiawi, bahwa seorang bawahan tidak hanya dimotivasi dengan memberikan uang atau keinginan untuk mencapai kepuasan, tapi juga kebutuhan untuk berprestasi dan memperoleh pekerjaan yang berarti, dalam arti lebih menyukai pemenuhan kepuasan dari suatu prestasi kerja yang baik, diberi tanggung jawab yang lebih besar untuk pembuatan keputusan dan pelaksanaan tugas.

Teori Motivasi

     Motivasi adalah proses yang menjelaskan intensitas, arah, dan ketekunan seorang individu untuk mencapai tujuannya. Tiga elemen utama dalam definisi ini diantaranya adalah intensitas, arah, dan ketekunan.
      Berdasarkan
teori hierarki kebutuhan Abraham Maslow, teori X dan teori Y Douglas McGregor maupun teori motivasi kontemporer, arti motivasi adalah 'alasan' yang mendasari sebuah perbuatan yang dilakukan oleh seorang individu. Seseorang dikatakan memiliki motivasi tinggi dapat diartikan orang tersebut memiliki alasan yang sangat kuat untuk mencapai apa yang diinginkannya dengan mengerjakan pekerjaannya yang sekarang. Berbeda dengan motivasi dalam pengertian yang berkembang di masyarakat yang seringkali disamakan dengan 'semangat', seperti contoh dalam percakapan "saya ingin anak saya memiliki motivasi yang tinggi". 
     Statemen ini bisa diartikan orang tua tersebut menginginkan anaknya memiliki semangat belajar yang tinggi. Maka, perlu dipahami bahwa ada perbedaan penggunaan istilah motivasi di masyarakat. Ada yang mengartikan motivasi sebagai sebuah alasan, dan ada juga yang mengartikan motivasi sama dengan semangat.
      Dalam hubungan antara motivasi dan intensitas, intensitas terkait dengan seberapa giat seseorang berusaha, tetapi intensitas tinggi tidak menghasilkan prestasi kerja yang memuaskan kecuali upaya tersebut dikaitkan dengan arah yang menguntungkan organisasi. Sebaliknya elemen yang terakhir, ketekunan, merupakan ukuran mengenai berapa lama seseorang dapat mempertahankan usahanya.
Hierarki Teori Kebutuhan Maslow
          1. Teori hierarki kebutuhan
     Teori motivasi yang paling terkenal adalah hierarki teori hierarki kebutuhan milik Abraham Maslow. Ia membuat hipotesis bahwa dalam setiap diri manusia terdapat hierarki dari lima kebutuhan, yaitu fisiologis (rasa lapar, haus, seksual, dan kebutuhan fisik lainnya), rasa aman (rasa ingin dilindungi dari bahaya fisik dan emosional), sosial (rasa kasih sayang, kepemilikan, penerimaan, dan persahabatan), penghargaan (faktor penghargaan internal dan eksternal), dan aktualisasi diri (pertumbuhan, pencapaian potensi seseorang, dan pemenuhan diri sendiri).
Maslow memisahkan lima kebutuhan ke dalam urutan-urutan. Kebutuhan fisiologis dan rasa aman dideskripsikan sebagai kebutuhan tingkat bawah sedangkan kebutuhan sosial, penghargaan, dan aktualisasi diri sebagai kebutuhan tingkat atas. Perbedaan antara kedua tingkat tersebut adalah dasar pemikiran bahwa kebutuhan tingkat atas dipenuhi secara internal sementara kebutuhan tingkat rendah secara dominan dipenuhi secara eksternal.
   Teori kebutuhan Maslow telah menerima pengakuan luas di antara manajer pelaksana karena teori ini logis secara intuitif. Namun, penelitian tidak memperkuat teori ini dan Maslow tidak memberikan bukti empiris dan beberapa penelitian yang berusaha mengesahkan teori ini tidak menemukan pendukung yang kuat.
 
          2. Teori X dan teori Y
     Douglas McGregor menemukan teori X dan teori Y setelah mengkaji cara para manajer berhubungan dengan para karyawan. Kesimpulan yang didapatkan adalah pandangan manajer mengenai sifat manusia didasarkan atas beberapa kelompok asumsi tertentu dan bahwa mereka cenderung membentuk perilaku mereka terhadap karyawan berdasarkan asumsi-asumsi tersebut.
Ada empat asumsi yang dimiliki manajer dalam teori X.
  • Karyawan pada dasarnya tidak menyukai pekerjaan dan sebisa mungkin berusaha untuk menghindarinya.
  • Karena karyawan tidak menyukai pekerjaan, mereka harus dipakai, dikendalikan, atau diancam dengan hukuman untuk mencapai tujuan.
  • Karyawan akan mengindari tanggung jawab dan mencari perintah formal, di mana ini adalah asumsi ketiga.
  • Sebagian karyawan menempatkan keamanan di atas semua faktor lain terkait pekerjaan dan menunjukkan sedikit ambisi.
Bertentangan dengan pandangan-pandangan negatif mengenai sifat manusia dalam teori X, ada pula empat asumsi positif yang disebutkan dalam teori Y.
  • Karyawan menganggap kerja sebagai hal yang menyenangkan, seperti halnya istirahat atau bermain.
  • Karyawan akan berlatih mengendalikan diri dan emosi untuk mencapai berbagai tujuan.
  • Karyawan bersedia belajar untuk menerima, mencari, dan bertanggungjawab. *Karyawan mampu membuat berbagai keputusan inovatif yang diedarkan ke seluruh populasi, dan bukan hanya bagi mereka yang menduduki posisi manajemen.
Pengertian, Visioner, Tegas, Bijaksana Bisa menempatkan diri, Mampu/cakap Terbuka, Mampu mengatur, Disegani , Cerdas, Cekatan, Terampil, Pemotivasi, Jujur, Berwibawa, Berwawasan luas, Konsekuen, Melayani, Credible, Mampu membawa perubahan, Adil, Berperikemanusiaan, Kreatif, Inovatif, Sabar, Bertanggung jawab, Konsiten, Low profile, Sederhana dan humble (rendah hati), Rendah hati/humble, Royal/tidak kikir, berjiwa sosial Loyal (setia) kepada bawahan, Disiplin, Mampu menjadi tauladan/memberi contoh, Punya integritas, Berdikasi/berjiwa mengabdi, Dapat dipercaya (credible), Percaya diri, Kritis, Religious, Mengayomi, Responsive (cepat tanggap), Teliti, Supel (ramah), Pema’af, Peduli (care), Profesional, Berprestasi, Penyelesai Masalah (problem solver), Good looking, Sopan, Cerdas secara emosi (memiliki tingkat EQ yang tinggi
     3. Teori motivasi kontemporer
David McClelland, pencetus Teori Kebutuhan
     Teori motivasi kontemporer bukan teori yang dikembangkan baru-baru ini, melainkan teori yang menggambarkan kondisi pemikiran saat ini dalam menjelaskan motivasi karyawan .
Teori motivasi kontemporer mencakup:

-     Teori kebutuhan McClelland
          Teori kebutuhan McClelland dikembangkan oleh David McClelland dan teman-temannya. Teori kebutuhan McClelland berfokus pada tiga kebutuhan yang didefinisikan sebagai berikut:
    • kebutuhan berprestasi: dorongan untuk melebihi, mencapai standar-standar, berusaha keras untuk berhasil.
    • kebutuhan berkuasa: kebutuhan untuk membuat individu lain berperilaku sedemikian rupa sehingga mereka tidak akan berperilaku sebaliknya.
    • kebutuhan berafiliasi: keinginan untuk menjalin suatu hubungan antarpersonal yang ramah dan akrab.
-     Teori evaluasi kognitif
          Teori evaluasi kognitif adalah teori yang menyatakan bahwa pemberian penghargaan-penghargaan ekstrinsik untuk perilaku yang sebelumnya memuaskan secara intrinsik cenderung mengurangi tingkat motivasi secara keseluruhan. Teori evaluasi kognitif telah diteliti secara eksensif dan ada banyak studi yang mendukung.
-     Teori penentuan tujuan
          Teori penentuan tujuan adalah teori yang mengemukakan bahwa niat untuk mencapai tujuan merupakan sumber motivasi kerja yang utama. Artinya, tujuan memberitahu seorang karyawan apa yang harus dilakukan dan berapa banyak usaha yang harus dikeluarkan.
-     Teori penguatan
          Teori penguatan adalah teori di mana perilaku merupakan sebuah fungsi dari konsekuensi-konsekuensinya jadi teori tersebut mengabaikan keadaan batin individu dan hanya terpusat pada apa yang terjadi pada seseorang ketika ia melakukan tindakan.
-     Teori Keadilan
          Teori keadilan adalah teori bahwa individu membandingkan masukan-masukan dan hasil pekerjaan mereka dengan masukan-masukan dan hasil pekerjaan orang lain, dan kemudian merespons untuk menghilangkan ketidakadilan.
-     Teori harapan
          Teori harapan adalah kekuatan dari suatu kecenderungan untuk bertindak dalam cara tertentu bergantung pada kekuatan dari suatu harapan bahwa tindakan tersebut akan diikuti dengan hasil yang ada dan pada daya tarik dari hasil itu terhadap individu tersebut.



  
   Area motivasi manusia
     Empat area utama motivasi manusia adalah makanan, cinta, seks, dan pencapaian. Tujuan-tujuan yang mendasari motivasi ditentukan sendiri oleh individu yang melakukannya, individu dianggap tergerak untuk mencapai tujuan karena motivasi intrinsik (keinginan beraktivitas atau meraih pencapaian tertentu semata-mata demi kesenangan atau kepuasan dari melakukan aktivitas tersebut), atau karena motivasi ekstrinsik, yakni keinginan untuk mengejar suatu tujuan yang diakibatkan oleh imbalan-imbalan eksternal. disamping itu terdapat pula fsktor yang lain yang mendukung diantaranya ialah faktor internal yang datang dari dalam diri orang itu sendiri.
   Variabel-Variabel Motivasi
     Kerlinger, N. Fred dan Elazar J. Pedhazur dalam Cut Zurnali menyatakan bahwa variabel motivasi terdiri dari:
           (1) Motif atas kebutuhan dari pekerjaan (Motive)
           (2) Pengharapan atas lingkungan kerja (Expectation)
           (3) Kebutuhan atas imbalan (Insentive). Hal ini juga sesuai dengan yang di kemukakan Atkinson ,
                 memandang bahwa motivasi adalah merupakan hasil penjumlahan dari fungsi-fungsi motive,
                 harapan dan insentif (Atkinson views motivation strengh in the form of an equattion-motivation =
                 (motive + expectancy + incentive).
    Jadi, mengacu pada pendapat-pendapat para ahli di atas, Cut Zurnali mengemukakan bahwa motivasi karyawan dipengaruhi oleh motif, harapan dan insentif yang diinginkan. Dalam banyak penelitian di bidang manajemen, administrasi, dan psikologi, variabel-variabel motivasi ini sering digunakan. Berikut akan dijelaskan masing-masing variabel motivasi tersebut.
  • Motif
      Menurut Cut Zurnali , motif adalah faktor-faktor yang menyebabkan individu bertingkah laku atau bersikap tertentu. Jadi dicoba untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan seperti kebutuhan apa yang dicoba dipuaskan oleh seseorang? Apa yang menyebabkan mereka melakukan sesuatu pekerjaan atau aktivitas. Ini berarti bahwa setiap individu mempunyai kebutuhan yang ada di dalam dirinya (inner needs) yang menyebabkan mereka didorong, ditekan atau dimotivasi untuk memenuhinya. Kebutuhan tertentu yang mereka rasakan akan menentukan tindakan yang mereka lakukan.
Lebih lanjut Cut Zurnali mengutip pendapat Fremout E. kast dan james E. Rosenzweig yang mendefinisikan motive sebagai : a motive what prompts a person to act in a certain way or at least develop appropensity for speccific behavior. The urge to action can tauched off by an external stimulus, or it can be internally generated in individual thought processes. Jadi motive adalah suatu dorongan yang datang dari dalam diri seseorang untuk melakukan atau sedikitnya adalah suatu kecenderungan menyumbangkan perbuatan atau tingkah laku tertentu.
     William G Scott menerangkan tentang motive adalah kebutuhan yang belum terpuaskan yang mendorong individu untuk mencapai tujuan tertentu. Secara lengkap motiv menurut Scott motive are unsatiesfied need which prompt an individual toward the accomplishment of aplicable goals. Berdasarkan uraian di atas dapat dikatakan, motive adalah dorongan yang ada di dalam diri seseorang untuk melakukan perbuatan guna memenuhi kepuasannya yang belum terpuaskan. Selain itu, Maslow sebagaimana diungkap pada halaman sebelumnya membagi kebutuhan manusia ke dalam beberapa hirarki, yakni kebutuhan-kebutuhan fisik, keselamatan dan keamanan, sosial, penghargaan atau prestise dan kebutuhan aktualisasi diri.
  • Harapan
      Mengacu pada pendapat Victor Vroom, Cut Zurnali mengemukakan bahwa ekspektasi adalah adanya kekuatan dari kecenderungan untuk bekerja secara benar tergantung pada kekuatan dari pengharapan bahwa kerja akan diikuti dengan pemberian jaminan, fasilitas dan lingkungan atau outcome yang menarik. RL. Kahn dan NC Morce secara singkat mengemukakan pendapatan mereka tentang expectation, yakni Expectation which is the probability that the act will obtain the goal. Jadi harapan adalah merupakan kemungkinan bahwa dengan perbuatan akan mencapai tujuan. Arthur levingson dalam buku Vilfredo Pareto menyatakan : The individual is influenced in his action by two major sources of role expectation the formal demands made by the company as spalled out in the job, and the informal expectation forces make behavioral demans on the individual attemps to structure the social situation and the devine his place in it.
     Dengan merumuskan beberapa pendapat para ahli, Cut Zurnali menyatakan bahwa terdapat dua sumber besar yang dapat mempengaruhi kelakuan individu, yaitu : sumber-sumber harapan yang berkenaan dengan peranannya antara lain, tuntutan formal dari pihak pekerjaan yang terperinci dalam tugas yang seharusnya dilakukan. Dan tuntutan informal yang dituntut oleh kelompok-kelompok yang ditemui individu dalam lingkungan kerja. Di samping itu, menurut Wiliam G Scott , addtionally, as could be anticipated, the groups themselves can be axpected to interact, effecting the others expectations. Ternyata kelompok karyawan sendiri dapat juga mempengaruhi harapan-harapan yang akan dicapainya. Dan dengan adanya keyakinan atau pengharapan untuk sukses dapat memotivasi seseorang untuk mewujudkan atau menggerakkan usahanya (Gary Dessler). Selanjutnya Vroom yang secara khusus memformulasikan teori expectancy mengajukan 3 (tiga) konsep konsep dasar, yaitu :
(1) Valence atau kadar keinginan seseorang;
(2) Instrumentality atau alat perantara;
(3) Expectacy atau keyakinan untuk mewujudkan keinginan itu sendiri (Gary Dessler).
  • Insentif
     Dalam kaitannya dengan insentif (incentive), Cut Zurnali mengacu pada pendapat Robert Dubin  yang menyatakan bahwa pada dasarnya incentive itu adalah peransang, tepatnya pendapat Dubin adalah incentive are the inducement placed the course of an going activities, keeping activities toward directed one goal rather than another. Arti pendapat itu kurang lebih, insentif adalah perangsang yang menjadikan sebab berlangsungnya kegiatan, memelihara kegiatan agar mengarah langsung kepada satu tujuan yang lebih baik dari yang lain. Morris S. Viteles merumuskan insentif sebagai keadaan yang membangkitkan kekuatan dinamis individu, atau persiapan-persiapan dari pada keadaan yang mengantarkan dengan harapan dapat mempengaruhi atau mengubah sikap atau tingkah laku orang-orang. Secara lebih lengkap Viteles menyatakan : incentive are situasions which function in arousing dynamis forces in the individual, or managements of conditions introduced with the expectation of influencing or altering the behavior of people.
     Menurut Cut Zurnali, pendapat yang mengemukakan bahwa insentif adalah suatu perangsang atau daya tarik yang sengaja diberikan kepada karyawan dengan tujuan agar karyawan ikut membangun, memelihara dan mempertebal serta mengarahkan sikap atau tingkah laku mereka kepada satu tujuan yang akan dicapai perusahaan. Joseph Tiffin mengatakan bahwa pemnberian insentif sangat diperlukan terutama apabila karyawan tidak banyak mengetahui tentang hal apa yang akan dilakukannya. Berikut secara lengkap diuraikan pendapat Tiffin: ordinary speaking, people will not learn very much about anything unless they are motivated to do so, that is, unless they are supplied with an adequate incentive. Maknanya bahwa seseorang tidak banyak mengetahui tentang sesuatu hal, apabila mereka tidak didorong untuk melakukan pekerjaan yang demikian itu, yaitu apabila mereka tidak dibekali dengan insentif secara cukup.
Teori-teori Motivasi dapat diklarifikasikan menjadi tiga kelompok, yaitu :
  1. Teori Petunjuk (prescriptive theories), yaitu mengemukakan bagaimana memotivasi
      para karyawan. Teori-teori ini didasarkan atas pengalaman coba-coba.
  2. Teori-teori Isi (content theories) kadang-kadang disebut teori-teori kebutuhan (need
      theories), adalah berkenaan dengan pertanyaan apa penyebab-penyebab perilaku
      atau memusatkan pada pertanyaan “apa” dari motivasi. Teori-teori yang sangat
      terkenal diantaranya :
                  o Hirarki Kebutuhan dari Psikolog Abraham H. Maslow.
                  o Frederick Herzberg dengan teori motivasi-pemeliharaan atau motivasi
                     higienis.
                  o Teori prestasi dari penulis dan peneliti David McCleland.
 3.  Teori Proses (process theories) berkenaan dengan bagaimana perilaku dimulai dan
      dilaksanakan atau menjelaskan aspek “bagaimana” dari motivasi. Teori-teori yang
      Termasuk kategori teori-teori proses adalah:
                  o Teori Pengharapan
                  o Pembentukan perilaku (Operant Conditioning)
                  o Teori Porter-Lawler
                  o Teori Keadilan.

Artikel Siklus Pendapatan Penjualan dan Penagihan Kas

UNIVERSITAS GUNADARMA DIREKTORAT PROGRAM DIPLOMA TIGA TEKNOLOGI INFORMASI           ARTIKEL Nama                          ...