.post-body{ -webkit-user-select: none; -khtml-user-select: none; -moz-user-select: none; -ms-user-select: none; user-select: none; } pre{ -webkit-user-select: text; -khtml-user-select: text; -moz-user-select: text; -ms-user-select: text; user-select: text; } kbd{ -webkit-user-select: text; -khtml-user-select: text; -moz-user-select: text; -ms-user-select: text; user-select: text; }

Tuesday, October 18, 2016

Manajemen by Objektif (MBO)

 Manajemen by Objektif (MBO)

     Management by Objective ( MBO ) digagas pertama kali oleh Peter F.Drucker yang merupakan profesor, praktisi konsultan manajemen dari Claremont Graduate University atau sekarang dikenal dengan nama Peter F.Drucker and Masatoshi Uto Graduate School of Management.
MBO digagas pada tahun 1954, dengan tujuan agar para perusahaan dapat berjalan baik harus menetapkan sasaran yang jelas dan secara terpadu agar goal atau tujuan dapat tercapai secara efektif. MBO mendorong setiap tingkatan manajemen berkomitmen untuk partisipasi dalam mencapai rencana yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Dalam pelaksanaan MBO ini harus ada kesepakatan antara karyawan dan pimpinan, agar mereka melaksanakan dan memiliki komitmen yang sama, yaitu :
•Tujuan yang ingin dicapai oleh setiap bagian / bawahan.
•Perencanaan yang akan dilakukan setiap divisi, untuk mendukung tujuan bersama.
•Standard pengukuran keberhasilan pencapaian tujuan.
• Prosedur untuk mengevaluasi keberhsilan pencapaian tujuan.

      Untuk mencapai keberhasilan dalam MBO, dibutuhkan partisipasi aktif dari semua pihak internal di perusahaan.Pimpinan dan karyawan di dalam perusahaan harus memiliki kesepakatan untuk mewujudkan kinerja yang lebih baik, dimana dicapai melalui proses perencanaan dan implementasi, serta melalui pengawasan bersama dan terintegrasi.

      Berdasarkan pengalaman, penulis memberikan definisi MBO debagai berikut :
MBO merupakan  sistem penilaian kinerja  individu disetiap level struktural, berdasarkan objective (sasaran ) yang telah ditetapkan, dengan menggunakan indikator-indikator yang terukur.

    OBJECTIVE  yang ditetapkan terdiri dari 2 jenis, yaitu Quantitative  dengan porsi penilaian 80- 85%  dan Qualitative ( Soft Skill ) dengan porsi penilaian 15 – 20 %.
 
Penilaian yang bersifat Quantitativ  didasarkan pada Result ( hasil ) dari target yang terukur, seperti:
  1. Productivity
  2. Jumlah Produk Reject / Internal Complain
  3. Jumlah Claim / Eksternal Complain
  4. Remake ( Pembuatan ulang akibat adanya kesalahan pada proses )
  5. Loss Produksi
  6. Down Time
  7. Setting Time
  8. Absensi
  9. Dll
 
Source by :
    

Visi dan Misi Bank BRI Tbk.


Visi dan Misi Bank BRI Tbk.
 



1. Visi BRI

       Menjadi bank komersial terkemuka yang selalu mengutamakan kepuasan nasabah.

2. Misi BRI

  • Melakukan kegiatan perbankan yang terbaik dengan mengutamakan pelayanan kepada usaha mikro, kecil dan menengah untuk menunjang peningkatan ekonomi masyarakat.
  • Memberikan pelayanan prima kepada nasabah melalui jaringan kerja yang tersebar luas dan didukung oleh sumber daya manusia yang profesional dan teknologi informasi yang handal dengan melaksanakan manajemen risiko serta praktek Good Corporate Governance (GCG) yang sangat baik.
  • Memberikan keuntungan dan manfaat yang optimal kepada pihak-pihak yang berkepentingan (stakeholders).
a. VISI UNIT BRI

Visi Unit BRI adalah menjadi lembaga keuangan dengan reputasi International, tumbuh sehat melalui penyediaan jasa perbankan untuk pengusaha mikro, kecil dan menengah.

b. MISI UNIT BRI

1.          Memberikan layanan perbankan tanpa subsisi kepada para nasabah dengan menawarkan produk pinjaman, simpanan dan jasa bank dengan bunga pasar yang telah ditentukan oleh pemerintah indonesia..
2.          Memberikan layanan jasa keuangan yang dibutuhkan oleh nasabah mikro.

Keberadaan pasar, khususnya pasar-pasar tradisional merupakan salah satu indikator paling nyata dalam kegiatan ekonomi masyarakat disuatu wiliyah diseluruh Indonesia. BRI adalah Bank yang berbasis UMKM harus concern terhadap keberadaan pasar tradisional tersebut sebagai salah satu target market yang sangat profesional dan efisien.

Teras adalah nama lain dari PPD (Pos Pelayanan Desa) yang ada selama ini hanya ada sebagian kecil dipusat-pusat pasar sehingga market yang ada dan sangat potensial belum sepenuhnya tergali semua. Sehingga keberadaan PPD BRI saat ini yang merupakan operasional dari BRI Unit Induk. Beranjak dari permasalahan tersebut maka untuk meningkatkan peran BRI sebagai Bank yang yang berbasis UMKM serta untuk menggali potensi di pasar-pasar traditional, maka BRI telah mendirikan Unit Kerja Baru yang disebut “Teras BRI” yang ada di setiap pasar tradisional.

Penggunaan brand Teras BRI untuk Unit kerja baru ini dilatarbelakangi dengan adanya Teras BRI sebagai kolom advetorial edukasi perbankan di majalah Nasional Tempo dan Gatra sejak tahun 2007 hingga sekarang, dan digunakan sebagai media untuk memberikan informasi mengenai produk-produk maupun program pemasaran yang sedang berlangsung di Bank BRI.

Dibawah ini beberapa pengertian dari “Teras BRI” :
a)         Teras BRI adalah sebagai pengganti nama dari unit kerja PPD yang ada di pasar tradisional.
b)         Teras BRI beroperasi secara online dengan menginduk pada unit BRI yang ditunjuk, dengan demikian laporan keuangannya akan langsung mengupdate pada waktu dan hari yang sama di unit BRI yang telah ditunjuk.
c)          Teras BRI beroperasi secara terbatas sebagai sarana transaksi pembayaran dan penyetoran uang dan termasuk pelayanan jasa perbankan lainnya seperti transfer, payment point (PLN, Telpon, dll).
d)         Teras BRI tidak diberikan kewenangan untuk melakukan putusan kredit terhadap para nasabahnya.
e)          Teras BRI selain memberikan pelayanan perbankan kepada nasabah juga berfungsi sebgai pusat informaasi dan promosi produk serta fasilitas BRI sebagai sarana pemberitahuan kepada masyarakat yang belum tahu tentang BRI.

Source by :

Bank BRI Tbk.

http://ndralesman.blogspot.co.id/2016/10/bank-bri-tbk.html


       Bank Rakyat Indonesia (BRI) adalah salah satu bank milik pemerintah yang terbesar di Indonesia. Pada awalnya Bank Rakyat Indonesia (BRI) didirikan di Purwokerto, Jawa Tengah oleh Raden Bei Aria Wirjaatmadja dengan nama De Poerwokertosche Hulp en Spaarbank der Inlandsche Hoofden atau "Bank Bantuan dan Simpanan Milik Kaum Priyayi Purwokerto", suatu lembaga keuangan yang melayani orang-orang berkebangsaan Indonesia (pribumi). Lembaga tersebut berdiri tanggal 16 Desember 1895, yang kemudian dijadikan sebagai hari kelahiran BRI.

      Pada periode setelah kemerdekaan RI, berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 1 tahun 1946 Pasal 1 disebutkan bahwa BRI adalah sebagai Bank Pemerintah pertama di Republik Indonesia. Dalam masa perang mempertahankan kemerdekaan pada tahun 1948, kegiatan BRI sempat terhenti untuk sementara waktu dan baru mulai aktif kembali setelah perjanjian Renville pada tahun 1949 dengan berubah nama menjadi Bank Rakyat Indonesia Serikat. Pada waktu itu melalui PERPU No. 41 tahun 1960 dibentuklah Bank Koperasi Tani dan Nelayan (BKTN) yang merupakan peleburan dari BRI, Bank Tani Nelayan dan Nederlandsche Maatschappij (NHM). Kemudian berdasarkan Penetapan Presiden (Penpres) No. 9 tahun 1965, BKTN diintegrasikan ke dalam Bank Indonesia dengan nama Bank Indonesia Urusan Koperasi Tani dan Nelayan.

     Setelah berjalan selama satu bulan, keluar Penpres No. 17 tahun 1965 tentang pembentukan bank tunggal dengan nama Bank Negara Indonesia. Dalam ketentuan baru itu, Bank Indonesia Urusan Koperasi, Tani dan Nelayan (eks BKTN) diintegrasikan dengan nama Bank Negara Indonesia unit II bidang Rural, sedangkan NHM menjadi Bank Negara Indonesia unit II bidang Ekspor Impor (Exim).
Berdasarkan Undang-Undang No. 14 tahun 1967 tentang Undang-undang Pokok Perbankan dan Undang-undang No. 13 tahun 1968 tentang Undang-undang Bank Sentral, yang intinya mengembalikan fungsi Bank Indonesia sebagai Bank Sentral dan Bank Negara Indonesia Unit II Bidang Rular dan Ekspor Impor dipisahkan masing-masing menjadi dua Bank yaitu Bank Rakyat Indonesia dan Bank Ekspor Impor Indonesia. Selanjutnya berdasarkan Undang-undang No. 21 tahun 1968 menetapkan kembali tugas-tugas pokok BRI sebagai bank umum.

      Sejak 1 Agustus 1992 berdasarkan Undang-Undang Perbankan No. 7 tahun 1992 dan Peraturan Pemerintah RI No. 21 tahun 1992 status BRI berubah menjadi perseroan terbatas. Kepemilikan BRI saat itu masih 100% di tangan Pemerintah Republik Indonesia. Pada tahun 2003, Pemerintah Indonesia memutuskan untuk menjual 30% saham bank ini, sehingga menjadi perusahaan publik dengan nama resmi PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk., yang masih digunakan sampai dengan saat ini.

Organizing 



Controling

Keberhasilan BRI dalam dunia perbankan di Indonesia tak lepas dari kerja keras komitmen para manajemen BRI untuk mengembangkan Unit kerja BRI seperti BRI Unit dan Teras BRI, dengan menggunakan pendekatan bisnis / komersial dan tidak lagi bergantung kepada subsidi pemerintah atau donor. Prinsip-prinsip utama yang selama ini dipegang erat oleh manajemen BRI Unit untuk bersaing dalam dunia perbankan di Indonesia adalah sebagai berikut :
1)         Simplicity, sistem yang diterapkan seperti produk, presedur, sistem akutansi serta supervisi yang di rancang sedemikian rupa sehingga menjadi sangat sederhana, efisien dan efektif.
2)         Accesibility, BRI mudah dihubungi serta selalu berada dekat ditengah-tengah masyarakat bawah khususnya yang berada didaerah pedesaan / pinggiran di seluruh Indonesia.
3)         Demand’s Driven, produk simpan-pinjam yang dirancang khusus sedemikian rupa sehingga sesuai dengan tuntutan masyarakat yang membutuhkannya.
4)         Transparancy, guna memastikan bahwa prinsip simplicity berjalan dengan benar dan lancar maka Teras BRI harus dikelola secara terbuka dan transparant oleh para manajemen BRI.
5)         Costumer Recovery, semua biaya yang terkait dengan kegiatan Teras BRI harus dapat ditutup dengan jumlah pendapatan yang diterima Teras BRI selama kegiatan berlangsung.
6)         Sustainability, Teras BRI Unit harus mampu menghasilkan laba yang lebih banyak sehingga mampu bertumbuh dan berkembang demi kelangsungan usahanya Teras BRI.
7)         Continous Training, setiap pegawai yang bekerja di dalam Teras BRI harus mendapatkan training untuk memaksimalkan kemampuan setiap karyawannya dalam rangka memberikan yang terbaik buat nasabah dan perusahaan atas kerja keras para karyawannya.
8)         Supervision, Teras BRI menjalankan suatu mekanisme prosedur sistem supervisi guna memastikan bahwa setiap karyawan telah menjalankan kegiatannya sesuai dengan pelaksanaan prinsip-prinsip perbankan yang sehat dan adil.

Ramalan BRI terhadap Teras BRI

Teras BRI merupakan salah satu Unit Kerja baru BRI yang dibuka pada tanggal 21 Agustus 2009 yang merupakan perpanjang tangan dari BRI Unit. Keberadaan Teras BRI di dunia perbankan dapat meningkatkan peran BRI sebagai BANK yang merakyat dengan masyarakat sekitar. BRI mampu meramalkan dengan adanya Teras BRI di dunia perbankan akan terus meningkatkan BRI sebagai Bank Umum yang terdepan. Hal ini terbukti dengan banyaknya nasabah yang mulai melakukan transaksi di Teras BRI berupa membuka simpanan di BRI, meminjam di BRI. Transaksi ini dilihat dari per-harinya yang mana :
Ø   Transaksi pembukaan simpanan BRI, dari awal membuka : 25 orang / hari.
Ø   Transaksi pembukaan deposito, dari awal membuka : 10 orang / hari.
Ø   Transaksi penyetoran dan penarikan tabungan dan giro, dari awal membuka : 50 orang / hari.
Ø   Transaksi pembukaan kredit baru, dari awal membuka : 5 orang / hari.

Pemilihan Lokasi Teras BRI

a.          Pasar-pasar basah yang ada di daerah pedesaan atau pinggiran.
b.          Pusat-pusat pasar traditional yaitu pasar pakaian, pasar sembako, pasar sayuran dan buah-buahan, pasar ikan, daging dan ayam, pasar burung dan pasar-pasar traditional lainnya yang ada diseluruh Indonesia.
c.          Pasar sentral kerajinan seni yang ada disetiap kota.
d.          Sentra-sentra bisnis, proyek dan sejenis lainnya yang sedang dalam proses.

Infrastruktur dan prasarana pendukung Teras BRI

a)         Gedung dan Lay Out ruangan Teras BRI yang digunakan :
·       Minimal ukuran ruangan adalah 3m x 3m.
·       Ruangan terbuka, bersahabat dan hommy, nyaman dan tentram serta welcome namun tetap memperhatikan restricted area untuk petugas teller yang siap melayani para nasabah yang ingin bertransaksi.


b)         Meja dan Kursi
Meja yang digunakan adalah meja yang berbentuk bundar atau oval, karena lebih berkesan santai dan bersahabat, tidak formal dan lebih akrab agar para nasabah bisa merasa nyaman dengan adanya Teras BRI. Sedangkan kursi yang digunakan harus dipilih yang tahan lama dan tidak mudah kotor, mengingat lokasi dan segmen bisnis ada dipasar-pasar tradisional yang selalu terlihat kotor.

c)          Papan Pengumuman
Digunakan untuk menempelkan berbagai macam berita atau infromasi dari BRI yang bisa digunakan untuk menambah pengetahuan dan mwnjadi wawasan atas kegiatan Teras BRI untuk para nasabah yang akan datang.

d)         Brosur Produk
Brosur diperlukan agar nasabah atau calon nasabah dapat memperoleh informasi singkat perihal produk-produk BRI yang akan diterangkan oleh para teller yang ada di Teras BRI.

e)          Akrilik di Dinding
Digunakan untuk menempelkan atau memajang poster-poster produk BRI dan prestasi dari kerja keras Teras BRI selama ini, dengan demikian para nasabah atau calon nasabah dapat lebih mengenal produk-produk BRI yang akan dipilih oleh para calon nasabah yang baru.

f)          Perlengkapan tambahan
Teras BRI dapat memberikan perlengkapan tambahan yang berupa makanan dan minuman sederhana seperti teh atau kopi dan makanan kecil lainnya yang dapat dihidangkan untuk para nasabah yang sedang menunggu giliran. Dengan memberikan teh atau kopi hangat serta makanan kecil, diharapkan suasana jadi bertambah lebih santai dan bersahabat dapat tercapai sehingga kesan kekeluargaan menjadi lebih terasa dalam melaksanakan kegiatan Teras BRI yang sedang berjalan.

Petugas Teras BRI

(1)       Mantri
(a)       Tugas dan Tanggung Jawab Terhadap Teras BRI
v  Menganalisa semua permintaan pinjaman dari nasabah dan mengusulkan pinjaman kepada atasan agar yang diberikan layak dan aman bagi Bank.
v  Memperkenalkan dan memasarkan produk BRI kepada masyarakat untuk mencapai profit yang diinginkan dan bertambah lebih maksimal.
v  Melaksanakan pemberantasan tunggakan yang telah ditetapkan oleh kantor pusat dan mengusulkan langkah penanggulangannya untuk meningkatkan jangkauan pelayanan terhadap masyarakat.
v  Selalu berusaha meningkatkan pengetahuan dan keterampilan individu dalam rangka mempelancar tugas marketing yang telah ditetapkan oleh pemimpin Teras BRI
v  Melaksanakan tugas lain yang diberikan Kantor Unit dan tidak melanggar azaz pengawasan intern.
v  Mencari nasabah penyimpan potensial untuk memperkuat funding base yang ada didalam Teras BRI.
v  Menyampaikan laporan kepada kaunit apabila menjumpai penyimpangan dalam pelaksanaan BRI Unitnya untuk meminimalkan kerugian akibat penyimpangan.
(b)       Wewenang Terhadap Teras BRI
v  Memprakarsai permintaan pinjaman yang diajukan oleh nasabah yang ingin meminjam
v  Memproses dan mengusulkan permintaan pinjaman kepada atasan.

(2)       Teller
(a)       Tugas dan Tanggung Jawab Terhadap Teras BRI
v  Memberikan pelayanan yang baik kepada nasabah demi kepentingan BRI.
v  Memelihara citra BRI Unit untuk kepentingan BRI.
v  Pengurusan kas Teras BRI untuk pengamanan asset Bank.
v  Memastikan kelancaran dan ketepatan pelayanan setoran, pembayaran dari bank ke nasabah untuk kepentingan bisnis BRI.
v  Menyetorkan setiap kelebihan kas selama jam kerja dan menyetorkan sisa kas pada akhir hari ke kas induk untuk keamanan kas Teras BRI.
v  Memastikan keamanan dan kecocokan uang kas yang ada didalam ruang teller untuk kelancaran pelayanan nasabah.
v  Memastikan kelengkapan bukti kas tunai yang ada dalam pengawasan untuk menghindari penyimpangan kas teller.
v  Membuat registrasi kas teller untuk tertib administrasi terhadap peraturan Teras BRI.
(b)       Wewenang Terhadap Teras BRI
v  Memfiat pembayaran tunai, menerima setoran dari para nasabah sesuai dengan kewenangan yang ada di dalam Teras BRI.
v  Memegang kunci brankas yang telah tersedia di Teras BRI.

(3)       Deskman
(a)       Tugas dan Tanggung Jawab Terhadap Teras BRI
v  Memberikan pelayanan yang nyaman kepada nasabah dengan menggunakan jasa perbankan di Teras BRI dengan sebaik-baiknya.
v  Memberikan pelayanan nasabah simpanan, meliputi : memberikan informasi produk BRI, membantu pengisian formulir pembukuan simpanan, entry data.
v  Memberikan pelayanan nasabah pinjaman, meliputi : memberikan informasi kupedes, membantu pengisian formulir pendaftaran kupedes, menyiapkan admisnistrasi realisasi kupedes (kwitansi dan SPH).
v  Memberikan pelayanan nasabah simpanan, meliputi : informasi saldo, informasi pinjaman, mencetak transaksi pending.
v  Memasarkan produk BRI kepada masyarakat luas untuk mencapai profit yang diinginkan oleh BRI.
v  Memelihara citra dan nama Teras BRI dimata masyarakat.
v  Menata usahakan pengarsipan bukti-bukti pembukuan yang telah terjadi selama transaksi dengan para nasabah.
v  Mengisi data agunan pada sistem yang ada di Teras BRI
v  Mengagendakan surat masuk dan surat keluar dari para nasabah ke Teras BRI untuk kepentingan tertib adminstrasi

 Source by : 

Artikel Siklus Pendapatan Penjualan dan Penagihan Kas

UNIVERSITAS GUNADARMA DIREKTORAT PROGRAM DIPLOMA TIGA TEKNOLOGI INFORMASI           ARTIKEL Nama                          ...