.post-body{ -webkit-user-select: none; -khtml-user-select: none; -moz-user-select: none; -ms-user-select: none; user-select: none; } pre{ -webkit-user-select: text; -khtml-user-select: text; -moz-user-select: text; -ms-user-select: text; user-select: text; } kbd{ -webkit-user-select: text; -khtml-user-select: text; -moz-user-select: text; -ms-user-select: text; user-select: text; }

Thursday, July 27, 2017

Sebutkan dan jelaskan gaya kepemimpinan Definisi Kepimpinan


Kepemimpinan atau leadership merupakan ilmu terapan dari ilmu-ilmu social, sebab prinsip-prinsip dan rumusannya diharapkan dapat mendatangkan manfaat bagi kesejahteraan manusia. Ada banyak pengertian yang dikemukakan oleh para pakar menurut sudut pandang masing-masing, definisi-definisi tersebut menunjukkan adanya beberapa kesamaan.

Pengertian Kepemimpinan Menurut Para ahli

Menurut Tead; Terry; Hoyt (dalam Kartono, 2003) Pengertian Kepemimpinan yaitu kegiatan atau seni mempengaruhi orang lain agar mau bekerjasama yang didasarkan pada kemampuan orang tersebut untuk membimbing orang lain dalam mencapai tujuan-tujuan yang diinginkan kelompok.

Menurut Young (dalam Kartono, 2003) Pengertian Kepemimpinan yaitu bentuk dominasi yang didasari atas kemampuan pribadi yang sanggup mendorong atau mengajak orang lain untuk berbuat sesuatu yang berdasarkan penerimaan oleh kelompoknya, dan memiliki keahlian khusus yang tepat bagi situasi yang khusus.

Dari beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa kepemimpnan merupakan kemampuan mempengaruhi orang lain, bawahan atau kelompok, kemampuan mengarahkan tingkah laku bawahan atau kelompok, memiliki kemampuan atau keahlian khusus dalam bidang yang diinginkan oleh kelompoknya, untuk mencapai tujuan organisasi atau kelompok

Macam-Macam Gaya Kepemimpinan

1. Gaya Kepemimpinan Otoriter / Authoritarian

Adalah gaya pemimpin yang memusatkan segala keputusan dan kebijakan yang diambil dari dirinya sendiri secara penuh. Segala pembagian tugas dan tanggung jawab dipegang oleh si pemimpin yang otoriter tersebut, sedangkan para bawahan hanya melaksanakan tugas yang telah diberikan.

2. Gaya Kepemimpinan Demokratis / Democratic

Gaya kepemimpinan demokratis adalah gaya pemimpin yang memberikan wewenang secara luas kepada para bawahan. Setiap ada permasalahan selalu mengikutsertakan bawahan sebagai suatu tim yang utuh. Dalam gaya kepemimpinan demokratis pemimpin memberikan banyak informasi tentang tugas serta tanggung jawab para bawahannya.

3. Gaya Kepemimpinan Bebas / Laissez Faire

Pemimpin jenis ini hanya terlibat delam kuantitas yang kecil di mana para bawahannya yang secara aktif menentukan tujuan dan penyelesaian masalah yang dihadapi.

EMPAT GAYA KEPEMIMPINAN DARI EMPAT MACAM KEPRIBADIAN

Keempat gaya kepemimpinan berdasarkan kepribadian adalah :

1. Gaya Kepemimpinan Karismatis

2. Gaya Kepemimpinan Diplomatis

3. Gaya Kepemimpinan Otoriter

4. Gaya Kepemimpinan Moralis

GAYA KEPEMIMPINAN KARISMATIS

Kelebihan gaya kepemimpinan karismatis ini adalah mampu menarik orang. Mereka terpesona dengan cara berbicaranya yang membangkitkan semangat. Biasanya pemimpin dengan gaya kepribadian ini visionaris. Mereka sangat menyenangi perubahan dan tantangan.

Mungkin, kelemahan terbesar tipe kepemimpinan model ini bisa di analogikan dengan peribahasa Tong Kosong Nyaring Bunyinya. Mereka mampu menarik orang untuk datang kepada mereka. Setelah beberapa lama, orang – orang yang datang ini akan kecewa karena ketidak-konsisten-an. Apa yang diucapkan ternyata tidak dilakukan. Ketika diminta pertanggungjawabannya, si pemimpin akan memberikan alasan, permintaan maaf, dan janji.

GAYA KEPEMIPINAN DIPLOMATIS

Kelebihan gaya kepemimpinan diplomatis ini ada di penempatan perspektifnya. Banyak orang seringkali melihat dari satu sisi, yaitu sisi keuntungan dirinya. Sisanya, melihat dari sisi keuntungan lawannya. Hanya pemimpin dengan kepribadian putih ini yang bisa melihat kedua sisi, dengan jelas! Apa yang menguntungkan dirinya, dan juga menguntungkan lawannya.

Kesabaran dan kepasifan adalah kelemahan pemimpin dengan gaya diplomatis ini. Umumnya, mereka sangat sabar dan sanggup menerima tekanan. Namun kesabarannya ini bisa sangat keterlaluan. Mereka bisa menerima perlakuan yang tidak menyengangkan tersebut, tetapi pengikut-pengikutnya tidak. Dan seringkali hal inilah yang membuat para pengikutnya meninggalkan si pemimpin.

GAYA KEPEMIMPINAN OTORITER

Kelebihan model kepemimpinan otoriter ini ada di pencapaian prestasinya. Tidak ada satupun tembok yang mampu menghalangi langkah pemimpin ini. Ketika dia memutuskan suatu tujuan, itu adalah harga mati, tidak ada alasan, yang ada adalah hasil. Langkah – langkahnya penuh perhitungan dan sistematis.

Dingin dan sedikit kejam adalah kelemahan pemimpin dengan kepribadian merah ini. Mereka sangat mementingkan tujuan sehingga tidak pernah peduli dengan cara. Makan atau dimakan adalah prinsip hidupnya.

GAYA KEPEMIMPINAN MORALIS

Kelebihan dari gaya kepemimpinan seperti ini adalah umumnya Mereka hangat dan sopan kepada semua orang. Mereka memiliki empati yang tinggi terhadap permasalahan para bawahannya, juga sabar, murah hati Segala bentuk kebajikan ada dalam diri pemimpin ini. Orang – orang yang datang karena kehangatannya terlepas dari segala kekurangannya.

Kelemahan dari pemimpinan seperti ini adalah emosinya. Rata orang seperti ini sangat tidak stabil, kadang bisa tampak sedih dan mengerikan, kadang pula bisa sangat menyenangkan dan bersahabat.

Jika saya menjadi pemimpin, Saya akan lebih memilih gaya kepemimpinan demokratis.
Karena melalui gaya kepemimpinan seperti ini semua permasalahan dapat di selesaikan dengan kerjasama antara atasan dan bawahan. Sehingga hubungan atasan dan bawahan bisa terjalin dengan baik.

Tipe - tipe Kepemimpinan


Kepemimpinan adalah proses mempengaruhi orang lain, baik bawahan maupun kelompok untuk bekerja sama dalam rangka pencapaian tujuan

Tipe kepemimpinan atau gaya kepemimpinan      :

Tipe Otoriter (Otokratis, Dominator)

Dalam tipe ini, pemimpin bertindak diktaktor pada bawahannya. Cenderung melakukan pemaksaan dalam menggerakkan kelompoknya. Disini kewajiban dari bawahan adalah untuk mengikuti dan menjalankan perintah. Tak boleh ada saran dan bantahan dari bawahan. Mereka diharuskan patuh dan setia secara mutlak kepada pemimpinnya. Kendali penuh ada pada pemimpin (bersifat satu arah)

Contoh pemimpin diktaktor Adolf Hitler, Muammar Khadafi, Saddam Husein, Husni Mubarak dan lain-lain

Kelebihan       :

Keputusan akan dapat diambil dengan cepat karena mutlak hak pemimpin, tak ada bantahan dari bawahanPemimpin yang bersifat otoriter pasti bersifat tegas, sehingga apabila terjadi kesalahan dari bawahan maka pemimpin tak segan untuk menegurMudah dilakukan pengawasan

Kelemahan     :

Suasana kaku, mencekam dan menakutkan karena sifat keras dari pemimpinMenimbulkan permusuhan, keluhan dan rawan terjadi perpindahan karena bawahan tidak merasa nyamanBawahan akan merasa tertekan karena apabila terjadi perbedaan pendapat, pemimpin akan menganggapnya sebagai pembangkangan dan kelicikanKreativitas dari bawahan sangatlah minim karena tidak diberikan kesempatan mengajukan pendapat.Mudahnya melahirkan kubu oposisi karena dominasi pemimpin yang berlebihanDisiplin yang terjadi seakan-akan karena ketakutan dan hukuman bahkan pemecatan dari atasanPengawasan dari pemimpin hanya bersifat mengontrol, apakah perintah yang diberikan sudah dijalankan dengan baik oleh anggotanya

Tipe Demokratis

Tipe kepemimpinan demokratis adalah kebalikan dari pemimpin otoriter. Disini pemimpin ikut berbaur dan berada ditengah-tengah anggotanya. Hubungan yang tercipta juga tidaklah kaku seperti majikan dengan bawahan, melainkan seperti saudara sendiri. Pemimpin selalu memperhatikan kebutuhan kelompoknya dan mempertimbangkan kesanggupan kelompok dalam mengerjakan tugas. Pemimpin juga mau menerima masukan dan saran dari bawahannya.

Contoh pemimpin demokratis adalah John F Kennedy, Mahatma Gandhi dan lain-lain

Kelebihan       :

Hubungan antara pemimpin dan bawahan harmonis dan tidak kakuKeputusan dan kebijaksanaan diambil melalui diskusi sehingga bawahan akan merasa dihargai dan dibutuhkan peranannyaMengembangkan daya kreatif dari bawahan karena dapat mengajukan pendapat dan saranBawahan akan merasa percaya diri dan nyaman sehingga bisa mengeluarkan kemampuan terbaiknya untuk menyelesaikan tugasnyaBawahan akan merasa bersemangat karena merasa diperhatikanTidak mudah lahir kubu oposisi karena pemimpin dan bawahan sejalan

Kelemahan     :

Proses pengambilan keputusan akan berlangsung lama karena diambil secara musyawarahSulitnya dalam pencapaian kata mufakat karna pendapat setiap orang jelas berbedaAkan memicu konflik apabila keputusan yang diambil tidak sesuai dan apabila ego masing-masing anggota tinggi

Tipe Kharismatik

Tipe kepemimpinan kharismatik memiliki energi dan daya tarik yang luar biasa untuk dapat mempengaruhi orang lain, maka tidaklah heran apabila memiliki pengikut atau masa yang jumlahnya besar. Sifat kharismatik yang dimiliki adalah karunia dari tuhan. Pemimpin kharismatik bisa dilihat dari cara mereka berbicara, berjalan maupun bertindak.

            Contoh pemimpin kharismatikadalah Nelson Mandela, John F Kennedy, Martin Luther King, Soekarno dan lain-lain

Kelebihan       :

Dapat mengkomunikasikan visi dan misi secara jelasDapat membangkitkan semangat bawahan untuk bekerja lebih giatBisa mendapatkan pengikut dengan masa yang besar karena sifatnya yang berkharisma sehingga bisa dipercayaMenyadari kelebihannya dengan baik sehingga bisa memanfaatkannya semaksimal mungkin

Kelemahan     :

Para pemimpin kharismatik mudah mengambil keputusan yang beresikoPemimpin kharismatik cenderung memiliki khayalan bahwa apa yang dilakukan pasti benar karena pengikutnya sudah terlanjur percayaKetergantungan yang tinggi sehingga regenerasi untuk pemimpin yang berkompeten sulit

Tipe Paternalistik

Tipe pemimpin ini memiliki sifat kebapakan, mereka menganggap bahwa bawahan tidak bisa bersifat mandiri dan perlu dorongan dalam melakukan sesuatu. Pemimpin ini selalu melindungi bawahannya. Pemimpin paternalistik memiliki sifat maha tahu yang besar sehingga jarang memberikan kesempatan pada bawahan untuk mengambil keputusan

Contoh pemimpin paternalistik adalah seorang guru

Kelebihan       :

Pemimpin pasti memiliki sifat yang tegas dalam mengambil keputusanBawahan akan merasa aman karena mendapat perlindungan

Kelemahan     :

Bawahan tidak memiliki inisiatif dalam bertindak karena tidak diberi kesempatanKeputusan yang diambil tidak berdasarkan musyawarah bersama karena menganggap dirinya sudah melakukan yang benarDaya imajinasi dan kreativitas para pengikut cukup rendah karena tidak ada kesempatan untuk mengembangkannya

Tipe Militeristik

Tipe kepemimpinan militeristik adalah tipe pemimpin yang memiliki disiplin tinggi dan biasanya menyukai hal-hal yang formal. Menerapkan sistem komando dalam menggerakkan bawahannya untuk melakukan perintah. Menggunakan pangkat dan jabatan dalam mempengaruhi bawahan untuk bertindak.

Contoh pemimpin militeristik adalah Soeharto

Kelebihan       :

Tegas dan tidak memiliki keraguan dalam bertindak dan mengambil keputusanBawahan akan memiliki disiplin yang tinggiBawahan akan merasa aman dan terlindungi

Kelemahan     :

Suasana cenderung kaku karena lingkungan yang formalPemimpin sukar dalam menerima kritikan dan saran dari bawahanBawahan akan merasa tertekan dan tidak nyaman karena banyak aturan dan sifat keras dari pemimpin

Tipe Laissez-Faire

Dalam tipe ini, pemimpin tidak memberikan instruksi dan perintah, mereka membiarkan bawahannya untuk berbuat sekehendaknya. Tak ada kontrol dan koreksi. Tentu saja dalam kepemimpinan inisangatlah mudah terjadi kekacauan dan bentrokan. Pemimpin tak menjalankan perannya dengan baik

Kelebihan       :

Keputusan ada di tangan bawahan sehingga bawahan bisa bersikap mandiri dan memiliki inisiatifPemimpin tidak memiliki dominasi besarBawahan tidak akan merasa tertekan dalam menjalankan tugas

Kelemahan     :

Pemimpin membiarkan bawahan untuk bertindak sesuka hati karena tidak ada kontrolMudah terjadi kekacauan dan bentrokanTujuan organisasi akan sulit tercapai apabila bawahan tidak memiliki inisiatif yang tepat dan dedikasi tinggi

Tipe Kepemimpinan Menurut Hersey dan Blanchard (Situasional)

Ada empat tipe kepemimpinan           :

Perilaku pemimpin yang tinggi pengarahan dan rendah dukungan dirujuk sebagai instruksi karena gaya ini dicirikan dengan komunikasi 1 arah, pemimpin memberikan batasan peranan penngikutnya dan memberitahu mereka tentang apa, bagaimana, bilamana, dan dimana melaksankan berbagai tugas.

Kelebihan             :

Pemimpin memiliki sifat yang tegas dan cepatPemimpin memberikan pengarahan yang jelas untuk melaksanakan tugas

Kekurangan         :

Bawahan cenderung bersifat pasif karena keputusan diambil sepenuhnya oleh pemimpinBawahan merasa diawasi dengan ketat dalam pelaksanaan tugas sehingga dapat menimbulkan ketakutan apabila melakukan kesalahan

2. Perilaku pemimpin yang tinggi pengarahan dan tinggi dukungan dirujuk sebagai konsultasi karena dalam menggunakan gaya ini, pemimpin masih banyak memberikan pengarahan dan masih membuat hampir sama dengan keputusan, tetapi hal ini diikuti dengan meningkatkan komunikasi dua arah, dan perilaku mendukung, dengan berusaha mendengar perasaan pengikut tentang keputusan yang dibuat, serta ide-ide dan saran-saran mereka. Meskipun dukungan ditingkatkan, pengendalian atas pengambilan keputusan tetap pada pemimpin.

Kelebihan             :

Dalam pengambilan keputusan, bawahan masih turut terlibatSuasana harmonis dan nyaman antara pemimpin dengan bawahanPemimpin memiliki kendali dalam pengawasan tugas sehingga bawahan tidak bisa seenaknya

Kekurangan         :

Pengambilan keputusan tidak bisa dilangsungkan dengan cepat

3. Perilaku pemimpin yang tinggi dukungan dan rendah pengarahan dirujuk sebagai partisipasi, karena posisi kontrol atas pemecahan masalah dan pembuatan keputusan dipegang secara bergantian. Dengan penggunaan gaya tiga ini, pemimpin dan pengikut saling tukar menukar ide dalam pemecahan masalah dan pembuatan keputusan. Komunikasi dua arah ditingkatkan, dan peranan pemimpin adalah secara aktif mendengar.

Kelebihan             :

Bawahan turut serta dalam pengambilan keputusanPemimpin bersifat terbuka dalam pelaksanaan tugas

Kelemahan           :

Kontrol dalam pemecahan masalah dilakukan secara bergantian sehingga dapat menimbulkan ketidakcocokan pendapat.

4. Perilaku pemimpin yang rendah pengarahan dan rendah dukungan dirujuk sebagai delegasi, karena pemimpin mendiskusikan masalah bersama-sama dengan bawahan sehingga tercapai kesepakatan mengenai visi misi masalah yang kemudian proses pembuatan keputusan didelegasikan secara keseluruhan kepada bawahan.

Kelebihan             :

Bawahan akan memiliki kreatifitas tinggi dalam pengembangan tugas, karena pemimpin telah memberikan hak penuh dalam pelaksanaanyaBawahan akan memiliki rasa percaya tinggi tinggi karena dipercaya mengambil keputusan sendiriBawahan akan memiliki tanggung jawab dalam penyelesaian tugas

Kelemahan           :

Bawahan akan merasa terbebani apabila tidak bisa melaksanakan tugas dengan baik.

Sejarah Perkembangan PSSI


PSSI atau yang dikenal dengan Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia merupakan organisasi induk olahraga sepak bola Indonesia. PSSI dibentuk pada tanggal 19 April 1930 di kota Yogyakarta ketika bangsa Indonesia masih dijajah Belanda. Sehingga dalam gerakannya, PSSI tidak terlepas dengan semangat nasionalisme dan perjuangan politik untuk menentang penjajah.

Akhir tahun 1920an, diselenggarakan pertandingan untuk meramaikan pasar malam dimana para pesertanya terdiri atas perkumpulan sepak bola/bond. Dari kegiatan tersebut dibentuklah wadah yang dinamakan Nederlandsch Indische Voetbal Bond (NIVB).

Awal mula kelahiran PSSI tidak terlepas dengan usaha Ir. Soeratin Sosrosoegondo, seorang insinyur sipil yang juga penggemar olahraga sepak bola. Kala itu ia bekerja di sebuah perusahaan milik Belanda bernama “Sizten en Lausada”. Namun akhirnya beliau mundur dari perusahaan tersebut karena jiwa nasionalisme yang bergejolak dalam dirinya pasca berkobarnya semangat Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928.

Ir. Soeratin Sosrosoegondo dan beberapa tokoh sepak bola nasional menggagas pertemuan untuk mematangkan ide pemersatu melalui kegiatan olahraga yaitu sepak bola. Awalnya pertemuan dilakukan secara kontak pribadi guna menghindari kecurigaan Polisi Belanda. Kemudian pada tanggal 19 April 1930, setelah persiapannya dirasa matang, diadakanlah pertemuan yang lebih besar dengan melibatkan para Perkumpulan/Bond seperti; Voetbal Indonesia Jacarta (VIJ), Bandoengsche Indonesische Voetbal Bond (BIVB), Persatuan Sepakbola Mataram (PSM), Vortenlandsche Voetbal Bond (VVB); Madioensche Voetbal Bond (MVB), Indonesische Voetbal Bond Magelang (IVBM), Soerabajashe Indonesische Voetbal Bond (SIVB). Dari pertemuan tersebut maka, lahirlah PSSI (Persatoean Sepakraga Seloeroeh Indonesia) dengan Ir. Soeratin sebagai ketuanya.

Setelah PSSI terbentuk, Ir. Soeratin menyusun program yang disebut sebagai “stridij program” dimana program tersebut syarat akan nuansa perjuangan dan kebangsaan. Kegiatan sepakbola dengan semangat kebangsaan inilah yang akhirnya membuat Susuhunan Paku Buwono X tertarik dan ia kemudian mendirikan stadion Sriwedari sebagai bentuk apresiasi terhadap bangkitnya “Sepakbola Kebangsaan”.

Seiring berjalannya waktu, PSSI semakin besar sehingga NIVB yang sudah berganti nama menjadi NIVU (Nederlandsh Indische Voetbal Unie) bekerja sama dengan PSSI pada tahun 1936. Namun pada perhelatan Piala Dunia 1938, PSSI tidak sepaham lagi dengan NIVU dimana seharusnya sesuai perjanjian “Gentelemen’s Agreement” antara PSSI dan NIVU harus dilakukan pertandingan terlebih dahulu sebelum mengirimkan tim piala dunia. Disamping itu, PSSI juga keberatan bila bendera yang akan dipakai sebagai perwakilan tim adalah bendera NIVU yang merupakan representasi bendera Belanda. Dalam kongres PSSI di Solo 1938, Soeratin membatalkan sepihak perjanjian dengan NIVU. Akhirnya NIVU mengirimkan timnya ke Piala Dunia 1938 tanpa pemain PSSI walaupun 9 diantaranya adalah pemain pribumi dan Tionghoa.

Pada zaman Jepang, PSSI dilebur oleh Jepang dalam badan olahraga yang disebut Tai Iku Kai dan kemudian Gelora (1944). Saat awal kemerdekaan, PSSI menjadi badan otonom sebagaimana yang diputuskan pada PORI III di Yogyakarta (1949). Pada 1 November 1952, secara resmi PSSI diterima menjadi anggota FIFA serta AFC pada tahun yang sama.

Pada tahun 1953, PSSI terdaftar dalam Departement Kehakiman dengan  SKep Menkeh R.I No. J.A.5/11/6, tanggal 2 Februari 1953, tambahan berita Negara R.I tanggal 3 Maret 1953, no 18.

PSSI terus bermetamorfosis seiring dengan perkembangan sepakbola dunia hingga saat ini. PSSI adalah spirit pemersatu bangsa melalui olah raga sepak bola sehingga setiap komponen bangsa sudah merasa memilikinya seperti halnya mereka memiliki tanah airnya.

Artikel Siklus Pendapatan Penjualan dan Penagihan Kas

UNIVERSITAS GUNADARMA DIREKTORAT PROGRAM DIPLOMA TIGA TEKNOLOGI INFORMASI           ARTIKEL Nama                          ...